5 Tips Cara Membeli Rumah Pertama dengan Sistem KPR Mudah

Pxhere

sitripedia - Siapa sih yang tidak ingin memiliki hunian sendiri tanpa mengontrak atau numpang orang tua? Bagi generasi sekarang, solusinya adalah dengan membeli rumah sendiri dengan KPR kemudian mencicilnya secara bulanan. Cara membeli rumah pertama dengan sistem KPR tersebut sangat meringankan.

Anda tidak perlu menabung bertahun-tahun dahulu sembari mengontrak untuk memiliki rumah pribadi. Hunian yang dibeli secara KPR bisa langsung Anda tempati sembari membayarnya setiap bulan mirip seperti saat menyewa.

Hanya saja, kehati-hatian perlu karena tidak jarang terjadi kasus penipuan yang nominalnya tidak sedikit. Oleh karena itu, sebelum memilikinya simak cara membeli rumah agar tidak tertipu secara KPR untuk rumah pertama Anda.

Tips dan Cara Membeli Rumah secara KPR

Flickr

Tips membeli rumah KPR yang akan kami berikan berikut ini bisa Anda ikuti agar hunian idaman pertama aman di tangan. Tanpa drama, tanpa ada tertipu, kesulitan berarti, semuanya mulus, bagaimana caranya?

 1. Pilih Jenis Hunian

Membeli rumah dengan KPR tidak hanya untuk perumahan saja, tetapi hunian biasa juga bisa. Oleh karena itu, pilih dahulu jenis tempat tinggal seperti apa yang Anda kehendaki. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.

2. Periksa Legalitas Rumah atau Developer

Apabila memutuskan membeli rumah biasa dan bukannya perumahan, ada beberapa hal yang perlu Anda cek, yaitu:

● Sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan (apakah ada SHM, SHGP, dan SHP)

● Pastikan akta jual beli rumah asli dan legal 

● Adanya sertifikat IMB

● Dokumen PBB jelas dan terbayarkan

● Berbagai tagihan seputar rumah, misalnya air, listrik, dan pengelolaan

Semua poin di atas perlu Anda cek satu per satu dengan jelas agar tidak sampai tertipu. Pastikan untuk dokumen, periksa langsung ke notaris dan PPAT terutama yang nama dan kantornya tertera di akta rumah.

Kemudian, jika pembelian perumahan kepada developer maka cek legalitas pengembang tersebut, caranya:

● Cek profil developer di Kementerian PUPR

● Periksa developer di Sistem Registrasi Pengembang dan NPWP serta ID mereka

● Cocokan data mereka dengan yang ada di Bank

● Pastikan ada rumah contoh dan kejelasan masa inden serta dokumen resmi yang mencakup solusi jika ada keterlambatan

Periksa keempat hal di atas, dan jangan sampai tergiur iming-iming DP 0% atau cicilan rendah oleh marketing. DP rendah berarti cicilan semakin besar, dan jumlah cicilan nantinya berhubungan dengan bank.

3. Memastikan Rekam Jejak Kredit

Cara membeli rumah KPR selanjutnya adalah memeriksa rekam jejak kredit Anda. Hal ini karena jika semua sudah oke, tetapi kredit ditolak maka rumah pertama tinggal angan saja. Maka dari itu, usahakan Anda tidak ada kredit macet sebelum pembelian hunian.

4. Lengkapi Persyaratan KPR

Pengajuan KPR ke bank wajib memenuhi semua syarat tanpa terkecuali yang meliputi:

● KTP Pemohon dan Suami/Istri

● Kartu keluarga

● Akta nikah atau cerai

● NPWP

● Leger gaji

● Rekening koran 3 bulan terakhir

Pastikan semua ada dan kumpulkan ke pihak bank dalam bentuk fotocopy saat pengajuan. 

5. Datangi Bank untuk Pengajuan

Mendatangi bank harus Anda lakukan hanya setelah yakin akan hunian atau perumahan yang akan dibeli agar tidak lama. Tanyakan bagaimana skema pembayarannya, besar DP, apakah ada subsidi, hingga bunga. 

Untuk perumahan, jika developer sudah bekerja sama dengan bank yang Anda pilih sistem bisa lebih mudah. Anda bisa langsung melihat rincian harga cicilan, DP, dan biaya lain. Sebaliknya, jika belum pihak developer nantinya yang akan membantu Anda menyelesaikan tahap ini.

KPR memang solusi cara membeli rumah dengan gaji kecil atau pas-pasan agar segera memiliki hunian pribadi. Hanya saja dalam prosesnya tidak boleh gegabah atau mudah tergiur dengan berbagai macam promosi yang ada. Tidak jarang, orang terjebak dengan DP 0% atau hunian inden yang tidak kunjung selesai.

Oleh karena itu, pastikan perhatikan cara membeli rumah pertama dengan sistem KPR di atas agar tidak kecewa. Jangan sampai, sudah senang memiliki hunian tetapi di belakang terbebani dengan biaya cicilan dan kualitas rumah.